Get Gifs at CodemySpace.com

KAITAN AGAMA, TRADISI, DAN BUDAYA DENGAN KASUS PERGAULAN BEBAS

Jumat, 01 Juli 2011


          Faktor sulit mengendalikan dorongan seksual menduduki peringkat
tertinggi, yakni 63,68%. Selanjutnya, faktor kurang taat menjalankan agama (55,79%). Artinya, agama dapat dijadikan pondasi yang kuat untuk menghindari terjadinya seks bebas. Seks bebas bertentangan dengan ajaran agama karena tidak ada satupun agama yang menganjurkan seks bebas untuk dijadikan tradisi dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, hal tersebut bertentangan dengan akar kebudayaan Indonesia yang menjunjung tinggi nilai dan norma-norma hidup bermasyarakat. Seks bebas telah melanggar nilai dan norma khususnya norma agama dan kesusilaan. Adapun fungsi seks yang dijelaskan dalam agama adalah
1.    Pembeda Jenis

          Dalam QS. An-Najm (53) : 45-46 : "Dan sesungguhnya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan dari air mani ketika dipancarkan". Adanya perbedaan, laki-laki dan perempuan tidak hanya dimaksudkan untuk terciptanya pasangan, tetapi juga untuk membedakan hak dan kewajiban yang digariskan Allah SWT.
2.    Pengembangbiakkan
          Dalam QS. An-Nisaa' (4) : 1 : "Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan Allah SWT menciptakan isteri dan dari keduanya Allah menciptakan  laki-laki dan perempuan.”
3.    Pembinaan Peradaban
          Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hujuraat (49): 13 : "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.”
          Seks adalah sarana untuk mengabdikan diri kepada-Nya bukan merupakan tujuan. Dengan sarana itu dapat terbentuk sebuah sikap yang diridhoi Allah SWT.

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger