Di negeri dimana asal nama bahasa ini di ambil, bahkan di pulaunya sendiri yang banyak memiliki SDM di bidang IT, Java kurang populer bila dibandingkan dengan VisualBasic, Delphi dan Visual C++. Hal ini mungkin disebabkan oleh tidak adanya kemauan yang kuat dari kita untuk menjadi mandiri dalam bidang software. Tahukah anda bahwa tidak kurang dari 50% software-software di Amerika di impor dari negara-negara Asia terutama India dan Cina. Visual Basic dan Delphi masih memegang posisi teratas untuk client-side programming, sedangkan untuk server-side, Java telah mengambil alih hampir seluruh market. Bisa dilihat dari produk-produk Application Server yang semuanya harus memenuhi persyaratan J2EE compliance seperti IBM Web Sphere, Oracle Application Server, BEA WebLogic, Sun iPlanet ApplicationServer, JBoss dan lain-lain. Karena portabilitasnya yang sangat tinggi maka Java merupakan platform yang ideal untuk dapat beralih ke OpenSource. Ini berarti perusahaan tidak kehilangan investasinya dalam perangkat lunak yang mahal dan sulit untuk di buat ulang. Contohnya sekarang ini banyak sekali perusahan yang memakai sistem operasi maupun aplikasi umum yang illegal (bajakan), kemudian perusahaan itu mengembangkan aplikasi sendiri yang berjalan pada sistem operasi maupun pada aplikasi office bajakan tersebut. Seandainya nanti peraturan semakin ketat, hukum ditegakkan maka perusahaan itu mempunyai pilihan untuk membayar lisensi atau menggunakan produk-produk gratis dari OpenSource, seperti Linux dan OpenOffice.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar